Assalamu'alaykum teman-teman. Alhamdulillah insya Allah ini tahun pertama kita bisa silaturahmi tanpa "ngumpet-ngumpet" dari aturan ya. Hari Raya Idul Fitri kali ini kita bisa bertemu sanak saudara, orang tua, teman-teman yang mungkin selama pandemi kemarin hanya bisa bertemu lewat jejaring sosial maupun video call. Ditambah lagi, aturan bepergian juga dipermudah yaitu bisa bebas antigen dan PCR jika sudah booster vaksin ketiga. Yuk langsung ke faskes terdekat untuk booster, lumayan banget cuma beli tiket pesawat atau kereta apinya aja kan. Seperti masa-masa libur lebaran sebelum pandemi, biasanya teman-teman yang punya ART di rumah akan ada cuti khusus untuk ART-nya (yang semoga ngga ditambah drama ngga mau balik kerja). Kebayang ya bersih-bersih rumah, kalau baju masih bisa laundry self service yang sehari bisa langsung kering dan menghemat waktu. Kalau ART? ada sih ART musiman ya, tapi apakah bisa dipercaya? Daripada jadi overthinking yu...
Suatu
hari Abu Dzar duduk menyampaikan sebuah hadits, dan berkata “Aku diberi
wasiat oleh junjunganku berupa tujuh perkara: beliau memerintahkan agar
aku menyantuni orang-orang miskin dan mendekatkan diri kepada mereka;
beliau memerintahkan agar aku berkaca kepada orang di bawahku dan bukan
pada orang yang di atasku; beliau memerintahkan agar aku tidak meminta
sesuatu kepada orang lain; beliau memerintahkan agar aku menyambung tali
silaturahmi; beliau memerintahkan agar aku mengatakan yang benar
walaupun pahit; beliau memerintahkan agar aku dalam menjalankan agama
Allah, tidak takut celaan orang; dan beliau memerintahkan agar aku
memperbanyak ucapan, ‘La haula wa la quwwata illa billah’ (tiada daya
dan upaya selain karena Allah).” Hadits ini —atau yang semisal—
diriwayatkan oleh Ahmad, Ath-Thabrani, Ibnu Hibban, Abu Nu’aim,
Al-Baihaqi, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani di dalam As-Silsilah
Ash-Shahihah (no.2166)
Komentar