Langsung ke konten utama

Tips Rumah Aman Terkendali Selama Silaturahmi Idul Fitri

Assalamu'alaykum teman-teman.       Alhamdulillah insya Allah ini tahun pertama kita bisa silaturahmi tanpa "ngumpet-ngumpet" dari aturan ya. Hari Raya Idul Fitri kali ini kita bisa bertemu sanak saudara, orang tua, teman-teman yang mungkin selama pandemi kemarin hanya bisa bertemu lewat jejaring sosial maupun video call. Ditambah lagi, aturan bepergian juga dipermudah yaitu bisa bebas antigen dan PCR jika sudah booster vaksin ketiga. Yuk langsung ke faskes terdekat untuk booster, lumayan banget cuma beli tiket pesawat atau kereta apinya aja kan.      Seperti masa-masa libur lebaran sebelum pandemi, biasanya teman-teman yang punya ART di rumah akan ada cuti khusus untuk ART-nya (yang semoga ngga ditambah drama ngga mau balik kerja). Kebayang ya bersih-bersih rumah, kalau baju masih bisa laundry self service yang sehari bisa langsung kering dan menghemat waktu. Kalau ART? ada sih ART musiman ya, tapi apakah bisa dipercaya? Daripada jadi overthinking yu...

Ketika Kami Menantinya (Edisi Kabay)


Sudah lama tidak menulis lagi di blog. Kehidupan baru sebagai seorang istri membuat saya (agak) malas buka laptop. Bukan karena ada Farm Heroes di hp suami, melainkan segabreknya aktivitas lala lili yang harus dilakukan. Kalau sudah agak lelah ya jadi boboable alias gampang tidur. Pernikahan tanggal 6 September 2015 dihadiri oleh banyak teman dan tetangga. Alhamdulillah berjalan lancar. Hal yang paling menyenangkan dari pernikahan saat itu adalah hadirnya doa-doa dari orang-orang shalih dan shalihah yang in syaa Allah tulus diucapkan sehingga membawa berkah pada pernikahan kami. Sehari setelah pernikahan dengan berkemas seadanya, saya, ibu saya, suami beserta keluarganya bergegas berangkat ke Semarang dengan jalur udara via CGK. Perjalanan satu jam saya bersama ibu saya dan ibu mertua seru sekali. Dulu naik pesawat cuma bersama ibu, sekarang sudah ada ibu mertua. Sementara itu, suami, adik-adik, dan bapak, kerabat dengan total kami semua  7 orang duduk berpencar (padahal check-in bareng). Alhamdulillah ibu mertua yang dikhawatirkan kesehatannya selama perjalanan bisa asik menikmati pemandangan dari udara. Hanya sekali saya usil ketika akan landing dan pesawat berbelok agak tajam, saya meminta ibu mertua untuk lihat ke bawah karena kita lagi belok, ternyata ibu kaget dan ngeri..hehe. Perjalanan dari bandara Semarang ke rumah tidak terlalu jauh (setelah saya tahu sekarang, dulu merasanya jauh). Hari pertama tiba di rumah karena masih ada ibu mertua jadilah diambil alih dulu, saya pun masih agak canggung untuk ngacak-ngacak dapur. Pencitraan.
Perjalanan pernikahan itu kini sudah berlangsung kurang lebih 2 bulan. Bulan pertama sibuk bolak-balik Jakarta karena ada yang diurus seperti surat keterangan pindah hingga SKCK sebagai syarat pindah ke Wonosobo. Bulan kedua yaaaaa di rumah saja. Bukan karena tidak ada minat untuk jalan-jalan, melainkan kondisi badan tidak memungkinkan. Kehadiran Kabay (kakak bayi) yang ada di dalam perut saya menjadi pertimbangan besar saat ini. Saat tulisan ini saya buat, Kabay berusia kurang lebih 8 minggu (berdasarkan USG minggu lalu). Di usia kehamilan masih muda dan harus terpaksa balik ke Jakarta bulan lalu, dokter memberi saya vitamin dan penguat janin apalagi saat itu saya berangkat ke Jakarta dengan pesawat. Awal mula saya merasa hadirnya Kabay ketika sedang beraktivitas seperti biasa, tetapi keringat yang keluar begitu banyak. Bahkan hanya sekadar menyapu, keringat bisa menetes dengan kecepatan maksimal ke lantai. Mudah lelah bahasa singkatnya. Tingkat buang air kecil pun semakin rutin terutama di jam-jam bukan waktunya buang air kecil. Di saat kondisi seperti itu, bahkan sudah mual, saya dan suami berangkat ke Wonosobo dengan motor. Perjalanan 3 jam melewati bukit dan hutan pada menit ke 90 akhirnya saya meminta untuk istirahat. Turun sambil gemetar akhirnya saya mengatakan pada suami kemungkinan saya sedang hamil. Suami tidak percaya karena kita baru 3 minggu menikah saat itu. Sesampainya di Wonosobo, perut agak sakit sampai ibu mertua agak khawatir. Alhamdulillah dulu sempat USG saat Medical Check-up Pre-marital jadi kekhawatiran ibu mertua tentang adanya benda-benda aneh di perut bisa ditenangkan dengan hasil check-up itu.

Periksa Pertama Kali
Tidak lama dari percakapan kehamilan dengan suami, ia pun membelikan prenagen emesis untuk kehamilan disertai mual (karena dulu saya hobi banget minum ini. Rasa vanilla malt seperti rasa milkshake). Walaupun kami belum cek ke dokter, suami antisipasi dengan susu itu. Beberapa hari setelah itu tepatnya dua hari sebelum kepergian saya ke Jakarta SENDIRIAN (hehehe), kami memutuskan untuk cek ke RS.Roemani. Awalnya telepon untuk cek apakah besok bisa daftar langsung karena info dari teman, dokter SpOG yang akan saya temui ini banyak sekali pasiennya. Alhamdulillah, masih bisa daftar langsung pagi hari. Suami sudah akrab dengan RS ini dan memang dokter yang menangani sangat baik kredibilitasnya. Pagi pukul 5.15 kami cuss ke RS. Roemani untuk daftar. Baru mulai diperiksa pukul 10.15. Cek pertama kali ketika USG tidak terlihat kantong janin, yang terlihat hanya terjadi penebalan rahim. Saya menyampaikan tanda-tanda yang saya alami dan hasil test pack yang menunjukkan 1 garis ditambah 1 garis samar. Kata dr. Prima Gestylania, SpOG., kalau sudah terlihat tanda-tanda ya bismillah dan dijaga. Maka, sejak itu penguat janin dan vitamin menjadi cemilan saya pagi dan malam hari.

Periksa Kedua Kalinya
Memo periksa kedua sudah di tangan, semoga sudah ada yang bisa dilihat di layar USG nanti. Periksa kali ini dapat giliran no.16, dipanggil sekitar jam 11.30. Dokternya sempat break karena ada urusan penting lainnya. Ketika diperiksa, tekanan darah 100/60 (ini seperti sebulan sebelum pernikahan) kata dokter harus banyak minum supaya normal. Ketika di USG, suami pun datang karena baru selesai shalat dzuhur. Saya pun tersenyum melihat ada benda kecil di perut. Suami mukanya agak takjub ternyata Kabay sudah kelihatan. Ekspresi paling seru dari dr.Prima, beliau yang malah kelihatan senang sekali karena janinnya sudah terlihat. Usia Kabay 7 minggu ketika di-USG. Balapan dengan usia pernikahan kami. Kenapa bisa begitu? karena perhitungan usia kandungan dimulai hari terakhir haid, makanya usia Kabay bisa selisih sedikit dengan usia pernikahan saya dan suami. Ini yang harus diperhatikan, setelah wanita selesai haid dan merasa telat haid di bulan berikutnya, coba langsung diuji dengan test pack, jika ada 1 garis jelas dan 1 garis samar, maka berhati-hatilah, mungkin kamu sedang hamil dengan usia kehamilan yang masih baru jadi belum terdeteksi penuh di test pack. Jika sudah ada tanda itu maka langsung ke dokter untuk konsultasi. Jangan sampai menunggu hingga telat berminggu-minggu dan melakukan aktivitas seperti biasa karena kondisi wanita yang sedang hamil muda berbeda dengan wanita yang sedang tidak hamil. Apalagi untuk wanita yang aktivitas kerja di luar rumah cukup berat, sangat berbahaya untuk rahim yang sedang masa persiapan. Telat 1 minggu dari masa haid bisa jadi pertanda usia kehamilan sudah masuk 5 minggu. 
Edisi periksa kedua kalinya, saya tetap tidak diperbolehkan jalan-jalan jauh. Baru boleh untuk pergi ke luar kota setelah usia kandungan 5 bulan. Mungkin kehamilan ini agak riskan sehingga masih belum boleh bepergian dan masih diberi obat penguat janin. Jika terpaksa harus pergi ya harus naik kereta, tidak boleh naik pesawat. Padahal tiket kereta Semarang - Jakarta yang murah habisnya cepat sekali, jadi merasa bersalah buang-buang uang suami karena naik kereta lebih mahal dari pesawat. Menanti pemeriksaan yang ketiga di bulan depan menjelang akhir, saya inginnya pindah RS, tetapi tetap dengan dr.Prima yaitu di RSIA Hermina. Setelah baca review orang-orang dan perkiraan harga, kok mahal banget yak. Yaaaa dipertimbangkan lagi nanti sama suami.  Pesan suami selalu sama setiap hari apalagi kalau dia harus pergi agak lama, “Jangan capek-capek.” Tugas rumah tangga dicicil tiap hari pelan-pelan. Alhamdulillah, mualnya sudah tidak begitu heboh seperti sebelumnya atau hanya pindah jam tayang? Hehe. Biasanya mual menuju siang, sekarang mual ketika maghrib dan malam hari. In syaa Allah masih dalam batas normal dan wajar. Pesan dr.Prima tentang makanan: tidak boleh makan nanas, nangka, durian, sate , dan segala daging yang dibakar tanpa proses rebus atau kukus dulu. Kemudian saya bilang, “Yah, kemarin makan sate sama steak.” Kata beliau dengan bijak, “Yasudah kalau sudah tahu jangan dimakan lagi ya.” Sebenernya sih sudah tahu dari teman yang sebelumnya hamil dan konsultasi dengan dr.Prima, tetapi rasanya bumbu kacang di sate itu ngangenin banget. Untuk minum susu, Alhamdulillah ngga rewel mual pascaminum susu. Jika harus dibarengi dengan susu kedelai, saya masih memilih susu Lactamil Cokelat atau Prenagen Cokelat. Itu yang sudah saya konsumsi. Jika ada panggilan perut, mungkin akan beli susu kedelai juga. Namun, sejauh ini masih belum.

Bila ada kehamilan, in syaa Allah ada kelahiran. Melahirkan ibarat seorang wanita yang menyerahkan nyawa secara sadar. Momen ketika kehidupan dan kematian berada begitu dekat hingga akhirnya Allah yang menentukan akhir ceritanya. Kematian manusia memang selalu dekat, hanya kita sering tidak menyadari. Namun, ketika hamil setiap wanita semakin sadar bahwa mungkin usianya tinggal menghitung jari. 

"Hay Kabay, sehat-sehat di dalam sana. Semoga kita bisa bertemu dalam keadaan sehat semua. aamiin"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ke Cibubur Naik Apa?

Cibubur, salah satu daerah yang dapat di Jakarta yang mempunyai daya tarik. Sepanjang Jalan Alternatif Cibubur saja pintu masuk perumahan mewah sudah berbaris rapi di kanan dan kiri jalan, contohnya: Cibubur Residence, Raffles Hills, Mahogany, Puri Sriwedari, Kota Wisata, dan Legenda Wisata. Banyaknya perumahan yang menjamur di sana juga membuat sarana vital lainnya mulai bermunculan. Sarana vital tersebut antara lain sekolah milik swasta, rumah sakit, pusat perbelanjaan, restoran berbagai macam rasa dan harga, serta sarana rekreasi seperti Taman Buah Mekarsari yang memang sudah ada sebelumnya dan water park atau kolam renang besar. Sarana tersebut dibuat tidak lain untuk memanjakan para penghuni perumahan tersebut serta warga Jakarta, Cikeas, Cileungsi, dan sekitarnya. Setidaknya mereka tak perlu ke pusat Jakarta untuk sekadar menikmati liburan.                 Banyaknya sarana vital yang berada di Ci...

Permainan Kecil Materi Bahasa Indonesia

Belajar materi bahasa Indonesia sering kali membuat mata siswa meredup voltnya. Satu faktornya yaitu materi yang berupa hafalan dan banyak istilah aneh di dalamnya. Saya selaku guru bahasa Indonesia masih berusaha untuk membuat penyajian materi tidak membosankan. Beberapa permainan ringan tercipta secara spontan yang tentu saja atas izin Allah. Permainan yang pernah dicoba yakni Tebak Kata (mirip hang man , tetapi tidak ada gambar orang yang digantung karena menurut saya terlalu kejam), Tangga Berbaris (mirip ul*r tangga, tetapi saya agak bermasalah dengan hewan melata itu maka saya ganti namanya), dan yang saat ini masih saya gunakan yaitu Cari Kata. Permainan kecil berkaitan bahasa Indonesia diharapkan dapat melatih kemampuan berpikir siswa. Bila kita telah mengetahui tentang permainan Tebak Kata, saya akan menunjukkan penampakan permainan Tangga Berbaris. Namun, untuk permainan ini saya baru mencoba untuk materi prinsip dasar Islam. Hal ini karena cukup banyaknya var...