Assalamu'alaykum teman-teman. Alhamdulillah insya Allah ini tahun pertama kita bisa silaturahmi tanpa "ngumpet-ngumpet" dari aturan ya. Hari Raya Idul Fitri kali ini kita bisa bertemu sanak saudara, orang tua, teman-teman yang mungkin selama pandemi kemarin hanya bisa bertemu lewat jejaring sosial maupun video call. Ditambah lagi, aturan bepergian juga dipermudah yaitu bisa bebas antigen dan PCR jika sudah booster vaksin ketiga. Yuk langsung ke faskes terdekat untuk booster, lumayan banget cuma beli tiket pesawat atau kereta apinya aja kan. Seperti masa-masa libur lebaran sebelum pandemi, biasanya teman-teman yang punya ART di rumah akan ada cuti khusus untuk ART-nya (yang semoga ngga ditambah drama ngga mau balik kerja). Kebayang ya bersih-bersih rumah, kalau baju masih bisa laundry self service yang sehari bisa langsung kering dan menghemat waktu. Kalau ART? ada sih ART musiman ya, tapi apakah bisa dipercaya? Daripada jadi overthinking yu...
Banyak hal yang harus dipersiapkan untuk satu hari pernikahan. Biasanya calon pengantin (capeng) sudah repot mempersiapkan sejak berbulan-bulan lalu bahkan ada yang setahun persiapan. Menikah itu sebenarnya murah ya, hanya saja karena terbawa hawa nafsu jadilah mahal nan mengerikan bagi lelaki yang gajinya pas-pasan. Carilah keberkahan melalui menikah karena setelah selesai resepsi masih banyak kebutuhan primer yang harus dipenuhi. Menikahlah dengan sesederhana mungkin karena esensi resepsi pernikahan untuk mengabarkan pernikahan kepada orang lain. Tidak perlu mewah yang penting berkah karena jika berkah maka insya Allah setiap doa yang dipanjatkan akan terkabul, pernikahan pun adem ayem. Kutipan menarik hasil perbincangan saya dengan suami tentang penyelenggaraan pernikahan di kota ataupun di desa, "Pernikahan di kota mahal karena gengsi, pernikahan di desa mahal karena tradisi." Setiap tempat ada positif dan negatifnya, tinggal keluarga dan terutama calon pengantin bisa membuat semua menjadi mudah dan tidak memberatkan pihak manapun.
Ini dia beberapa tips menghemat hal-hal penting dalam pernikahan
1. Akad nikah
Lakukan akad nikah pada hari kerja Senin s.d. Jumat di kantor KUA. Jadi, tidak perlu ada biaya tambahan pemanggilan petugas penghulu.
2. Catering
Ini hal paling pelik dalam menyelenggarakan pernikahan. Banyak capeng yang test food sana-sini untuk memastikan kestabilan rasa penyedia catering. Budget terbanyak ya dikeluarkan untuk makanan. Menurut saya, inti resepsi pernikahan ini yaitu menjamu tamu, tetapi jangan sampai berlebihan bahkan mubazir karena sebenarnya pada pesta pernikahan inilah banyak makanan terbuang. Berikanlah yang terbaik untuk para tamu karena kehadiran mereka disertai doa untuk kita. Kalau ingin hemat (tanpa jasa catering atau WO), coba pilih tanggal yang jauh dari hari libur nasional supaya anggaran tidak membengkak, cari juru masak/orang yang biasa dipanggil masak untuk acara pernikahan. Alhamdulillah, saat pernikahan saya, beberapa saudara yang datang dari luar kota rela tidak terlihat kece dan berlama-lama tampil di muka umum untuk kembali mengolah makanan yang lezat.
"Seburuk-buruk makanan adalah makanan walimah, hanya orang-orang kaya yang diundang kepadanya, sedangkan kaum fakir dibiarkan (tidak diundang)..." HR. Bukhari dan Muslim.
3. Undangan
Undangan sebenarnya punya beberapa fungsi. Pertama, pemberitahuan acara. Kedua, memastikan jumlah tamu dengan porsi makanan dan souvenir yang akan disiapkan. Jika hanya sekadar pemberitahuan acara, maka tidak diperlukan undangan yang mahalnya sampai puluhan ribu. Mubazir karena kalau undangannya kece paling cuma disimpan untuk referensi, selebihnya entah diletakkan di mana alias dibuang. Buatlah undangan sesuai kebutuhan karena unik tidak harus mahal. Pastikan tulis semua nama yang akan diundang. Jika ada perwakilan organisasi atau teman semasa sekolah, pastikan perkiraan jumlah yang akan hadir karena setiap undangan yang diberikan, entah dia datang langsung atau menitipkan bingkisan untuk kita lewat teman yang lain, orang itu berhak juga mendapatkan souvenir. Permasalahannya kalau ternyata satu tamu meminta souvenir untuknya lebih dari satu (Penerima tamu pasti dilema untuk mengiyakan). Tips menyelaraskan undangan dengan souvenir yaitu memasukkan kartu souvenir di dalam tiap undangan dan wajib dibawa saat mengambil souvenir. Ketika memilih desain undangan, biasanya para perempuan yang agak sibuk sendiri padahal budget juga dari capeng lelaki, lho. Tips saya, untuk masalah undangan beserta desain biarkan pihak lelaki yang menentukan (menyesuaikan budget yang sudah disiapkan). Capeng perempuan bisa menitipkan ide, model, dan warna, tetapi ingat jangan memaksakan kehendak.
4. Souvenir
Pilihlah souvenir yang bermanfaat untuk para tamu, jadi penyelenggara pernikahan juga mendapat pahala ketika tamu menggunakan souvenirnya. Selain itu, carilah souvenir yang tidak mencirikan perempuan atau laki-laki alias universal. Kenapa begitu? karena repotnya kalau ada tamu yang ingin punya sepasang dari souvenir kita atau malah sibuk milih-milih souvenir di meja penerima tamu. Antrean bisa panjang dan souvenir bisa cepat habis tak terkondisi (lagi-lagi, kasian penerima tamunya kerepotan menghadapi tamu yang aktif seperti itu). Selanjutnya, tidak perlu yang mahalnya selangit karena yang penting manfaat. Contohnya: Sendok garpu ukuran normal, mangkok atau piring kecil, tempat tisu, dan gelas. Beberapa waktu lalu souvenir gelas menjadi tren, kini mungkin para tamu sudah kebanyakan gelas sehingga jika ada souvenir gelas, banyak juga yang malah menolak untuk mengambil souvenirnya. Jika ingin unik, bisa mencoba memberikan bibit tanaman, tetapi tidak semua orang akan memanfaatkannya. Dengan souvenir yang universal semacam sendok garpu ukuran normal, tamu akan menerima dengan senang hati karena tidak ada model warna-warni nan lucu yang bisa menjadi sasaran dipilah-pilih. Dengan begitu, jumlah souvenir insya Allah terkendali dengan baik.
Pernikahan yang sesuai syariat Islam tentunya bisa lebih menenangkan hati walau sayangnya tidak semua keluarga setuju dengan ide ini. Untuk kalian para capeng yang dimudahkan untuk menyelenggarakan pernikahan sesuai syariat Islam, bisa memilih untuk memisahkan waktu kehadiran tamu laki-laki dan tamu perempuan sehingga tidak perlu ada sekat tamu dan pengantin perempuan bisa berakrab ria dengan teman-teman perempuannya yang hadir, begitu pula dengan pengantin lelaki bisa mengobrol santai dengan tamu lelaki yang hadir sesuai jamnya. Pengantin juga bisa beristirahat dengan lebih leluasa dengan adanya waktu kehadiran tamu yang terpisah. Hal ini juga mencegah campur baur tamu lelaki dan perempuan.
Semoga Allah lancarkan setiap tujuan mulia dalam membina pernikahan. Undanglah tamu dari berbagai kalangan bukan hanya si kaya, tetapi juga orang-orang di sekitar kita yang kurang mampu karena memasukkan kebahagiaan di dalam hati mereka dengan memberikan jamuan terbaik menjadi pahala untuk kita, insya Allah doa mereka terus mengalir karena kebahagiaan yang kita berikan terhadap mereka. Undanglah juga orang-orang shalih karena insya Allah doa mereka tulus diucapkan untuk kita.
Komentar