Langsung ke konten utama

Tips Rumah Aman Terkendali Selama Silaturahmi Idul Fitri

Assalamu'alaykum teman-teman.       Alhamdulillah insya Allah ini tahun pertama kita bisa silaturahmi tanpa "ngumpet-ngumpet" dari aturan ya. Hari Raya Idul Fitri kali ini kita bisa bertemu sanak saudara, orang tua, teman-teman yang mungkin selama pandemi kemarin hanya bisa bertemu lewat jejaring sosial maupun video call. Ditambah lagi, aturan bepergian juga dipermudah yaitu bisa bebas antigen dan PCR jika sudah booster vaksin ketiga. Yuk langsung ke faskes terdekat untuk booster, lumayan banget cuma beli tiket pesawat atau kereta apinya aja kan.      Seperti masa-masa libur lebaran sebelum pandemi, biasanya teman-teman yang punya ART di rumah akan ada cuti khusus untuk ART-nya (yang semoga ngga ditambah drama ngga mau balik kerja). Kebayang ya bersih-bersih rumah, kalau baju masih bisa laundry self service yang sehari bisa langsung kering dan menghemat waktu. Kalau ART? ada sih ART musiman ya, tapi apakah bisa dipercaya? Daripada jadi overthinking yu...

Perjalanan Trimester Kedua Bagian Akhir

Trimester kedua saat hamil memang kondisi paling sehat yang dialami oleh ibu hamil. Mual yang selama tiga bulan trimester pertama muncul kini mulai menghilang dan akan menghilang total. Selain itu, nafsu makan mulai meningkat tajam. Momen paling menyenangkan ini biasanya dimanfaatkan para ibu hamil untuk makan banyak atau bahasa halusnya memberi asupan nutrisi terbaik untuk janin di dalam rahim. Kenaikan berat badan pun mulai signifikan di trimester kedua ini. Namun, asupan makanan ini tetap harus diperhatikan agar tetap memberi efek baik untuk janin.

Selain momen nafsu makan yang mulai meningkat, hal menyenangkan pada trimester kedua ini yaitu dikeluarkannya perizinan untuk jalan-jalan karena kondisi janin yang sudah mulai stabil. Hal ini murni pengalaman pribadi saya yang jika akan melakukan perjalanan jauh di trimester pertama ada syarat dan ketentuan yang berlaku dari dokter. Sebut saja perjalanan bulan pertama kehamilan dan harus bepergian dengan pesawat, dokter memberikan tambahan dosis Duphaston menjadi 3 kali sehari. Setelah perjalanan mendesak itu, selama hampir 3 bulan saya tidak pernah lagi pergi ke luar kota. Selama tiga bulan trimester pertama pun hampir tak ada nasi yang bisa masuk dengan mulus ke saluran pencernaan.

Kesempatan menyenangkan pada trimester kedua bab terakhir ini saya manfaatkan untuk ikut suami trainning ke Surabaya. Izin ke dokter sudah dikantongi secara lisan karena kami berencana pergi naik kereta. Ternyata qadarullah H-1 keberangkatan, suami yang sedang di luar rumah mengabarkan bahwa kami akan berangkat ke Surabaya pada sore atau malam hari. Perubahan rencana total berarti akan ada sedikit keriuhan. Tiket kereta dengan waktu tiba normal di Surabaya sudah tidak bisa di dapat. Akhirnya, diputuskan untuk memilih pesawat pukul 20.00 wib. Sebelum memesan tiket via traveloka pun saya mencona menghubungi CS traveloka dan maskapai penerbangan yang akan kami gunakan  berkaitan dengan surat rekomendasi terbang dari dokter. Respons cepat dari kedua pihak membuat saya harus berpikir cepat mencari klinik untuk mendapatkan surat rekomendasi tersebut. 

Awalnya saya datang ke klinik sebut saja Klinik X dan mengatakan bahwa surat tersebut harus dikeluarkan oleh SpOG, sedangkan dokter tersebut baru praktik pukul 20.30 dan saya dapat antrean no.14. Saya pun memilih untuk mencari tempat lain. Suami pun deg-degan khawatir saya tidak mendapat surat tersebut. Saya juga deg-degan khawatir karena suami mengantar saya, ia jadi kehabisan waktu untuk melakukan pembatalan tiket KA di Stasiun Tawang. Akhirnya, di klinik kedua tak jauh dari klinik pertama, sebut saja klinik Y, saya diminta menunggu sebentar karena Mbak pegawai harus bertanya dulu ke dokter yang sedang praktik. Suami menunggu agak panik. Cukup menunggu 1 menit, saya pun dipersilakan untuk konsultasi ke dokter. Suami pun segera saya perbolehkan untuk melanjutkan perjalanan ke stasiun. Dengan biaya Rp30.000 disertai pemeriksaan tensi darah, berat badan, dan tinggi badan, surat keterangan sehat pun saya dapatkan. Berat badan naik 1kg dari pemeriksaan sekitar 3 minggu yang lalu. Namun, untuk tensi darah 90/60. Mungkin karena saya kurang minum air putih. Alhamdulillah urusan surat izin selesai, pembatalan tiket KA pun berhasil. Pengembalian uang tiket KA dilakukan 30 hari setelah hari H pembatalan. Pihak maskapai hanya menyebutkan bahwa saya harus membawa surat rekomendasi terbang dari dokter, tetapi tidak disebutkan dokter apa. Jadilah, saya mengambil jalan tengah mengurus surat izin di dokter umum.


Saat check-in di bandara Semarang, saya juga harus membuat surat pernyataan yang isinya pihak maskapai tidak bertanggung jawab jika terjadi hal buruk oleh penumpang tersebut.  Agak serem yes bacanya. Namun, dengan menyertakan surat rekomendasi tersebut kami mendapat kursi di bagian depan, dekat dengan Lavatory supaya lebih mudah kalau ingin buang air. 

Jadi, untuk para bumil yang ingin bepergian naik pesawat, tetap sediakan surat rekomendasi dokter yang dibuat maksimal H-3 sebelum terbang. Siapkan fisik dan mental juga. Cukup minum supaya tensi darah stabil selama perjalanan. Kalau saya lebih suka banyak minum sebelum keluar rumah, tetapi usahakan buang air kecil sebelum keluar rumah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ke Cibubur Naik Apa?

Cibubur, salah satu daerah yang dapat di Jakarta yang mempunyai daya tarik. Sepanjang Jalan Alternatif Cibubur saja pintu masuk perumahan mewah sudah berbaris rapi di kanan dan kiri jalan, contohnya: Cibubur Residence, Raffles Hills, Mahogany, Puri Sriwedari, Kota Wisata, dan Legenda Wisata. Banyaknya perumahan yang menjamur di sana juga membuat sarana vital lainnya mulai bermunculan. Sarana vital tersebut antara lain sekolah milik swasta, rumah sakit, pusat perbelanjaan, restoran berbagai macam rasa dan harga, serta sarana rekreasi seperti Taman Buah Mekarsari yang memang sudah ada sebelumnya dan water park atau kolam renang besar. Sarana tersebut dibuat tidak lain untuk memanjakan para penghuni perumahan tersebut serta warga Jakarta, Cikeas, Cileungsi, dan sekitarnya. Setidaknya mereka tak perlu ke pusat Jakarta untuk sekadar menikmati liburan.                 Banyaknya sarana vital yang berada di Ci...

Permainan Kecil Materi Bahasa Indonesia

Belajar materi bahasa Indonesia sering kali membuat mata siswa meredup voltnya. Satu faktornya yaitu materi yang berupa hafalan dan banyak istilah aneh di dalamnya. Saya selaku guru bahasa Indonesia masih berusaha untuk membuat penyajian materi tidak membosankan. Beberapa permainan ringan tercipta secara spontan yang tentu saja atas izin Allah. Permainan yang pernah dicoba yakni Tebak Kata (mirip hang man , tetapi tidak ada gambar orang yang digantung karena menurut saya terlalu kejam), Tangga Berbaris (mirip ul*r tangga, tetapi saya agak bermasalah dengan hewan melata itu maka saya ganti namanya), dan yang saat ini masih saya gunakan yaitu Cari Kata. Permainan kecil berkaitan bahasa Indonesia diharapkan dapat melatih kemampuan berpikir siswa. Bila kita telah mengetahui tentang permainan Tebak Kata, saya akan menunjukkan penampakan permainan Tangga Berbaris. Namun, untuk permainan ini saya baru mencoba untuk materi prinsip dasar Islam. Hal ini karena cukup banyaknya var...

Ketika Kami Menantinya (Edisi Kabay)

Sudah lama tidak menulis lagi di blog. Kehidupan baru sebagai seorang istri membuat saya (agak) malas buka laptop. Bukan karena ada Farm Heroes di hp suami, melainkan segabreknya aktivitas lala lili yang harus dilakukan. Kalau sudah agak lelah ya jadi boboable alias gampang tidur. Pernikahan tanggal 6 September 2015 dihadiri oleh banyak teman dan tetangga. Alhamdulillah berjalan lancar. Hal yang paling menyenangkan dari pernikahan saat itu adalah hadirnya doa-doa dari orang-orang shalih dan shalihah yang in syaa Allah tulus diucapkan sehingga membawa berkah pada pernikahan kami. Sehari setelah pernikahan dengan berkemas seadanya, saya, ibu saya, suami beserta keluarganya bergegas berangkat ke Semarang dengan jalur udara via CGK. Perjalanan satu jam saya bersama ibu saya dan ibu mertua seru sekali. Dulu naik pesawat cuma bersama ibu, sekarang sudah ada ibu mertua. Sementara itu, suami, adik-adik, dan bapak, kerabat dengan total kami semua  7 orang duduk berpencar (padahal check...