Assalamu'alaykum teman-teman. Alhamdulillah insya Allah ini tahun pertama kita bisa silaturahmi tanpa "ngumpet-ngumpet" dari aturan ya. Hari Raya Idul Fitri kali ini kita bisa bertemu sanak saudara, orang tua, teman-teman yang mungkin selama pandemi kemarin hanya bisa bertemu lewat jejaring sosial maupun video call. Ditambah lagi, aturan bepergian juga dipermudah yaitu bisa bebas antigen dan PCR jika sudah booster vaksin ketiga. Yuk langsung ke faskes terdekat untuk booster, lumayan banget cuma beli tiket pesawat atau kereta apinya aja kan. Seperti masa-masa libur lebaran sebelum pandemi, biasanya teman-teman yang punya ART di rumah akan ada cuti khusus untuk ART-nya (yang semoga ngga ditambah drama ngga mau balik kerja). Kebayang ya bersih-bersih rumah, kalau baju masih bisa laundry self service yang sehari bisa langsung kering dan menghemat waktu. Kalau ART? ada sih ART musiman ya, tapi apakah bisa dipercaya? Daripada jadi overthinking yu...
Salah satu hal yang cukup penting dilakukan sebelum melaksanakan pernikahan atau bahkan memulai ta'aruf yaitu memeriksakan kondisi kesehatan. Terutama bagi individu yang merasa ada tanda-tanda tak beres dalam hal kesehatan dirinya. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit yang mungkin saja diderita oleh salah satu pasangan. Selain itu, hal ini dilakukan untuk mempermudah penyelesaian masalah kesehatan yang akan dihadapi ketika pasangan tersebut telah menikah. Intinya, agar kedua pasangan ridho menerima pasangannya. Jika pasangan tersebut tidak mempermasalahkan bila tidak melakukan medical check-up (MCU) ya tidak masalah.
Sebenarnya manfaat MCU sebelum pernikahan cukup signifikan. Salah satunya pada bagian pemeriksaan kandungan / konsultasi pada SpOG. Para wanita juga menjadi tahu posisi rahim dan mendapatkan informasi kesehatan rahimnya. Apalagi bagi makhluk semacam saya yang hampir tidak pernah melakukan MCU, pemeriksaan kesehatan diperlukan supaya tidak 'merepotkan' suami. MCU yang dapat dilakukan sebelum pernikahan antara lain MCU Pre Marital yang memang khusus dibuat untuk pasangan yang akan menikah. Harganya relatif di tengah karena jenis pemeriksaan yang dilakukan antara MCU standar dan MCU menengah. Bila memilih paket MCU standar, belum tentu ada pemeriksaan USG. Beberapa RS mencantumkan dalam laman resminya biaya MCU, tetapi banyak juga yang hanya menyebutkan jenis pemeriksaan yang dilakukan.
Saya lampirkan brosur MCU tahun 2015 di RS Islam Jakarta Cempaka Putih. Sementara itu, untuk biaya MCU di RSU Persahabatan dan MCU RSPAD Gatot Soebroto terlampir di laman resmi RS tersebut. Saya sedikit berbagi pengalaman saya MCU di RS. Islam Jakarta Cempaka Putih yang saya pilih karena paling dekat dengan rumah saya. Sebelumnya saya sudah mengumpulkan informasi jam pemeriksaan dan harga. Saya melakukan pemeriksaan ini pada hari sabtu, seminggu sebelum menikah, termasuk memaksimalisasi cuti yang masih banyak. Saya datang sekitar pukul 8.00 ke Gedung Raudhah lantai 2. Letak ruang MCU ini ada di dekat musala. Saat itu AC lantai dua belum menyala dan belum ada tanda-tanda pendaftaran MCU ini sudah dibuka. Akhirnya, saya menunggu sampai ada beberapa orang yang juga ingin melakukan MCU. Kami mendaftar bergantian, mengisi beberapa lembar formulir data kemudian dipanggil masuk untuk cek kesehatan dasar seperti tekanan darah, berat dan tinggi badan, cek buta warna, dan ditanya ada plus/minus di mata atau tidak.
Setelah selesai pemeriksaan di ruang tersebut, setiap orang diantar oleh 1 petugas medis untuk menuju ruang pemeriksaan selanjutnya. Bagian ini yang cukup menguras tenaga karena dari lantai dua berpindah ke lantai satu untuk cek darah di laboratorium kemudian pindah ke gedung utama untuk USG. Sehubungan antrean SpOG ini agak panjang, jadi nama saya dimasukkan alias disempilin di antara nama pasien yang sedang menunggu giliran periksa kehamilan. Entah kenapa saya merasa banyak ibu-ibu hamil melihat saya dengan tatapan agak bingung. Mungkin merasa aneh karena anak semungil saya periksa di klinik kebidanan. Sambil menunggu antrean, saya dibawa untuk rontgen thorax yang alhamdulillah satu gedung dengan USG, tepatnya di seberang klinik kebidanan yang super padat. Saya mengantre sebentar kemudian dilakukan pemeriksaan rontgen, setelah itu baru kembali untuk USG dan langsung masuk dengan unyu ke ruangan periksa. Deg-degan juga saya USG pertama kali. Periksa dan konsultasi SpOG ini yang paling cepat hasilnya kita ketahui. Kita juga dapat print foto rahim, dokter menjelaskan isi rahim dan kondisinya apakah normal atau ada benda berbahaya. Saat itu saya baru mengetahui bahwa posisi rahim saya retrofleksi. Dokternya pun sambil menjelaskan juga sambil menggambar jenis-jenis posisi rahim. Penjelasaan beliau cukup menenangkan dan santai. Karena beliau melihat muka saya agak bingung sedikit khawatir dengan hasil USG, beliau mengatakan, "Kalau satu tahun belum punya hamil, balik ke sini lagi aja," sambil senyum-senyum. Baiklah, harus tetap keep calm and stay cute. *ya ampuun*
Sebenarnya dalam pemeriksaan MCU Pre Marital ini ada konsultasi keluarga sakinah, hanya saja berhubung waktunya mepet dengan tanggal pernikahan, ditambah harus telepon dulu sehari sebelumnya untuk konsultasi, dan yang paling repot calon suami domisili Semarang, jadilah konsultasi ini saya tidak lakukan karena harus datang bersama calon pasangannya. Setelah melakukan pemeriksaan USG MCU Pre Marital standar ini, saya pun diantar ke klinik dokter umum, diperiksa melalui tanya jawab punya maag atau tidak, suka minum kopi atau tidak, dan lain sebagainya yang sebenarnya bisa saya centang sendiri pilihan jawabannya. Diperiksa sebentar dengan melihat kondisi kelopak mata bagian atas bawah, pemeriksaan pun selesai. Selanjutnya duduk unyu di loket kasir untuk pembayaran sambil bertanya pada petugas kapan bisa diambil hasilnya.
Saya mengambil hasil MCU hari Rabu di tempat pendaftaran MCU Gedung Raudhah. Hasilnya berupa buku jilidan spiral dengan hasil rangkuman dan analisis pada umumnya. Tidak ada konsultasi lagi setelah hasil MCU diberikan. Jadi, setelah bolak-balik melihat lembar MCU dan memastikan tidak ada yang kurang, saya pun pulang. Sampai di rumah mengabarkan seperlunya kepada calon suami bahwa hasilnya normal dan baik. Hanya saja kami masih khawatir dengan si retrofleksi. Alhamdulillah, setelah menikah 6 September 2015, pemeriksaan selanjutnya di RS. Roemani Semarang tanggal 3 Oktober 2015 dipastikan sedang ada tanda-tanda kehamilan dalam rahim saya. Saat tulisan ini dibuat, janin sudah memasuki bulan kelima atau sekitar 22 minggu. Janin diperkirakan perempuan dengan berat saat usia 20 minggu 365 gram alias normal sesuai. Alhamdulillah alladzi bi ni'matihi tatimmus salihat.
Selamat menempuh hidup baru untuk kita semua :)
Sebenarnya manfaat MCU sebelum pernikahan cukup signifikan. Salah satunya pada bagian pemeriksaan kandungan / konsultasi pada SpOG. Para wanita juga menjadi tahu posisi rahim dan mendapatkan informasi kesehatan rahimnya. Apalagi bagi makhluk semacam saya yang hampir tidak pernah melakukan MCU, pemeriksaan kesehatan diperlukan supaya tidak 'merepotkan' suami. MCU yang dapat dilakukan sebelum pernikahan antara lain MCU Pre Marital yang memang khusus dibuat untuk pasangan yang akan menikah. Harganya relatif di tengah karena jenis pemeriksaan yang dilakukan antara MCU standar dan MCU menengah. Bila memilih paket MCU standar, belum tentu ada pemeriksaan USG. Beberapa RS mencantumkan dalam laman resminya biaya MCU, tetapi banyak juga yang hanya menyebutkan jenis pemeriksaan yang dilakukan.
Saya lampirkan brosur MCU tahun 2015 di RS Islam Jakarta Cempaka Putih. Sementara itu, untuk biaya MCU di RSU Persahabatan dan MCU RSPAD Gatot Soebroto terlampir di laman resmi RS tersebut. Saya sedikit berbagi pengalaman saya MCU di RS. Islam Jakarta Cempaka Putih yang saya pilih karena paling dekat dengan rumah saya. Sebelumnya saya sudah mengumpulkan informasi jam pemeriksaan dan harga. Saya melakukan pemeriksaan ini pada hari sabtu, seminggu sebelum menikah, termasuk memaksimalisasi cuti yang masih banyak. Saya datang sekitar pukul 8.00 ke Gedung Raudhah lantai 2. Letak ruang MCU ini ada di dekat musala. Saat itu AC lantai dua belum menyala dan belum ada tanda-tanda pendaftaran MCU ini sudah dibuka. Akhirnya, saya menunggu sampai ada beberapa orang yang juga ingin melakukan MCU. Kami mendaftar bergantian, mengisi beberapa lembar formulir data kemudian dipanggil masuk untuk cek kesehatan dasar seperti tekanan darah, berat dan tinggi badan, cek buta warna, dan ditanya ada plus/minus di mata atau tidak.
Setelah selesai pemeriksaan di ruang tersebut, setiap orang diantar oleh 1 petugas medis untuk menuju ruang pemeriksaan selanjutnya. Bagian ini yang cukup menguras tenaga karena dari lantai dua berpindah ke lantai satu untuk cek darah di laboratorium kemudian pindah ke gedung utama untuk USG. Sehubungan antrean SpOG ini agak panjang, jadi nama saya dimasukkan alias disempilin di antara nama pasien yang sedang menunggu giliran periksa kehamilan. Entah kenapa saya merasa banyak ibu-ibu hamil melihat saya dengan tatapan agak bingung. Mungkin merasa aneh karena anak semungil saya periksa di klinik kebidanan. Sambil menunggu antrean, saya dibawa untuk rontgen thorax yang alhamdulillah satu gedung dengan USG, tepatnya di seberang klinik kebidanan yang super padat. Saya mengantre sebentar kemudian dilakukan pemeriksaan rontgen, setelah itu baru kembali untuk USG dan langsung masuk dengan unyu ke ruangan periksa. Deg-degan juga saya USG pertama kali. Periksa dan konsultasi SpOG ini yang paling cepat hasilnya kita ketahui. Kita juga dapat print foto rahim, dokter menjelaskan isi rahim dan kondisinya apakah normal atau ada benda berbahaya. Saat itu saya baru mengetahui bahwa posisi rahim saya retrofleksi. Dokternya pun sambil menjelaskan juga sambil menggambar jenis-jenis posisi rahim. Penjelasaan beliau cukup menenangkan dan santai. Karena beliau melihat muka saya agak bingung sedikit khawatir dengan hasil USG, beliau mengatakan, "Kalau satu tahun belum punya hamil, balik ke sini lagi aja," sambil senyum-senyum. Baiklah, harus tetap keep calm and stay cute. *ya ampuun*
Sebenarnya dalam pemeriksaan MCU Pre Marital ini ada konsultasi keluarga sakinah, hanya saja berhubung waktunya mepet dengan tanggal pernikahan, ditambah harus telepon dulu sehari sebelumnya untuk konsultasi, dan yang paling repot calon suami domisili Semarang, jadilah konsultasi ini saya tidak lakukan karena harus datang bersama calon pasangannya. Setelah melakukan pemeriksaan USG MCU Pre Marital standar ini, saya pun diantar ke klinik dokter umum, diperiksa melalui tanya jawab punya maag atau tidak, suka minum kopi atau tidak, dan lain sebagainya yang sebenarnya bisa saya centang sendiri pilihan jawabannya. Diperiksa sebentar dengan melihat kondisi kelopak mata bagian atas bawah, pemeriksaan pun selesai. Selanjutnya duduk unyu di loket kasir untuk pembayaran sambil bertanya pada petugas kapan bisa diambil hasilnya.
Saya mengambil hasil MCU hari Rabu di tempat pendaftaran MCU Gedung Raudhah. Hasilnya berupa buku jilidan spiral dengan hasil rangkuman dan analisis pada umumnya. Tidak ada konsultasi lagi setelah hasil MCU diberikan. Jadi, setelah bolak-balik melihat lembar MCU dan memastikan tidak ada yang kurang, saya pun pulang. Sampai di rumah mengabarkan seperlunya kepada calon suami bahwa hasilnya normal dan baik. Hanya saja kami masih khawatir dengan si retrofleksi. Alhamdulillah, setelah menikah 6 September 2015, pemeriksaan selanjutnya di RS. Roemani Semarang tanggal 3 Oktober 2015 dipastikan sedang ada tanda-tanda kehamilan dalam rahim saya. Saat tulisan ini dibuat, janin sudah memasuki bulan kelima atau sekitar 22 minggu. Janin diperkirakan perempuan dengan berat saat usia 20 minggu 365 gram alias normal sesuai. Alhamdulillah alladzi bi ni'matihi tatimmus salihat.
Selamat menempuh hidup baru untuk kita semua :)
posted from Bloggeroid
Komentar