Langsung ke konten utama

Tips Rumah Aman Terkendali Selama Silaturahmi Idul Fitri

Assalamu'alaykum teman-teman.       Alhamdulillah insya Allah ini tahun pertama kita bisa silaturahmi tanpa "ngumpet-ngumpet" dari aturan ya. Hari Raya Idul Fitri kali ini kita bisa bertemu sanak saudara, orang tua, teman-teman yang mungkin selama pandemi kemarin hanya bisa bertemu lewat jejaring sosial maupun video call. Ditambah lagi, aturan bepergian juga dipermudah yaitu bisa bebas antigen dan PCR jika sudah booster vaksin ketiga. Yuk langsung ke faskes terdekat untuk booster, lumayan banget cuma beli tiket pesawat atau kereta apinya aja kan.      Seperti masa-masa libur lebaran sebelum pandemi, biasanya teman-teman yang punya ART di rumah akan ada cuti khusus untuk ART-nya (yang semoga ngga ditambah drama ngga mau balik kerja). Kebayang ya bersih-bersih rumah, kalau baju masih bisa laundry self service yang sehari bisa langsung kering dan menghemat waktu. Kalau ART? ada sih ART musiman ya, tapi apakah bisa dipercaya? Daripada jadi overthinking yu...

Lenteraku Mulai Redup

Manusia bukanlah malaikat yang keimanannya tetap. Bertambah dan berkurangnya iman manusia adalah hal yang wajar. Keimanan merupakan lentera bagi hidup manusia yang akan membawa kehidupan manusia tersebut berujung di mana. Namun, berhati-hatilah dengan lentera yang mulai redup. Gejala lentera yang mulai redup:
  1. Terjerumus kemaksiatan : berbuat dosa, melakukan hal-hal yang haram.
  2. Merasakan hati yang keras dan kasar: disampaikan ayat-ayat Allah, tetapi tidak tergerak hatinya, susah menangis.
  3. Ibadahnya tidak sempurna, misal: Shalat sekadarnya.
  4. Malas mengikuti kajian dan membaca Alquran.
  5. Hati menjadi sempit: mudah marah.
  6. Tidak terpengaruh ancaman Allah berupa laknat-Nya; membaca Alquran, tetapi tidak bisa memaknai.
  7. Lalai dari berdzikir kepada Allah. Hal ini dibuktikan dengan lupa berdzikir ataupun ada perubahan waktu dalam berdzikir. Misalnya: saat duduk seusai shalat fardhu, menjadi di jalan seusai shalat fardhu.
  8. Apabila terkena musibah langsung panik seolah-olah musibah akan menimpanya selama-lamanya.
  9. Kikir. Hartanya tidak berubah, tetapi hatinya yang berubah.
  10. Selalu memikirkan dunia. Orang yang akan selalu muda yaitu orang-orang yang memiliki kecintaan kepada dunia serta berangan-angan panjang.
  11. Tidak peduli dengan urusan umat Islam, misalnya: Tidak mendoakan pemimpin / negara kita untuk dipimpin oleh pemimpin yang baik.



Penyebab Lemahnya Iman:

  1. Jauh dari lingkungan keimanan. Seorang muslim yang tinggal di daerah dengan mayoritas non-muslim, tidak ada jaminan bagi anak cucunya tetap beragama Islam.
  2. Putus menuntut ilmu agama.
  3. Berada di tengah-tengah orang yang suka berbuat maksiat.
  4. Berangan-angan panjang.
  5. Banyak makan dan minum, suka tertawa, bergurau terbahak-bahak.

 Amalan agar keimana terus terang:

  1. Membaca dan memaknai isi Alquran.
  2. Menghadirkan kebesaran Allah di hati kita.
  3. Sering hadir ke majelis ilmu.
  4. Ziarah kubur.
  5. Bervariasi dalam beribadah, maksudnya jika sebelumnya hanya  melaksanakan puasa Ramadhan, tambahkan dengan puasa Syawwal, puasa sunnah di hari Senin dan Kamis. Bila biasanya baru melaksanakan shalat 5 waktu, tambahkan dengan shalat sunnah rawatib, pagi hari ditambah shalat Dhuha, dsb.
  6. Takut Su'ul Khatimah / kematian yang buruk.
  7. Berdzikir.
  8. Loyalitas kepada umat Islam dan berlepas diri dari orang kafir.
  9. Tawadhu / jangan sombong.
  10. Menghisab diri. Mengingat segala kesalahan kita, menyesali, dan memperbaiki dengan keimanan yang lebih baik.
  11. Ziarah ke rumah orang-orang shalih
  12. Berkunjung ke rumah sakit agar bersyukur dengan nikmat sehat yang Allah berikan serta mendoakan yang sakit.
  13. Refreshing.  
  14. Berdoa.


Dari kajian "Lenteraku Mulai Redup" - Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ke Cibubur Naik Apa?

Cibubur, salah satu daerah yang dapat di Jakarta yang mempunyai daya tarik. Sepanjang Jalan Alternatif Cibubur saja pintu masuk perumahan mewah sudah berbaris rapi di kanan dan kiri jalan, contohnya: Cibubur Residence, Raffles Hills, Mahogany, Puri Sriwedari, Kota Wisata, dan Legenda Wisata. Banyaknya perumahan yang menjamur di sana juga membuat sarana vital lainnya mulai bermunculan. Sarana vital tersebut antara lain sekolah milik swasta, rumah sakit, pusat perbelanjaan, restoran berbagai macam rasa dan harga, serta sarana rekreasi seperti Taman Buah Mekarsari yang memang sudah ada sebelumnya dan water park atau kolam renang besar. Sarana tersebut dibuat tidak lain untuk memanjakan para penghuni perumahan tersebut serta warga Jakarta, Cikeas, Cileungsi, dan sekitarnya. Setidaknya mereka tak perlu ke pusat Jakarta untuk sekadar menikmati liburan.                 Banyaknya sarana vital yang berada di Ci...

Permainan Kecil Materi Bahasa Indonesia

Belajar materi bahasa Indonesia sering kali membuat mata siswa meredup voltnya. Satu faktornya yaitu materi yang berupa hafalan dan banyak istilah aneh di dalamnya. Saya selaku guru bahasa Indonesia masih berusaha untuk membuat penyajian materi tidak membosankan. Beberapa permainan ringan tercipta secara spontan yang tentu saja atas izin Allah. Permainan yang pernah dicoba yakni Tebak Kata (mirip hang man , tetapi tidak ada gambar orang yang digantung karena menurut saya terlalu kejam), Tangga Berbaris (mirip ul*r tangga, tetapi saya agak bermasalah dengan hewan melata itu maka saya ganti namanya), dan yang saat ini masih saya gunakan yaitu Cari Kata. Permainan kecil berkaitan bahasa Indonesia diharapkan dapat melatih kemampuan berpikir siswa. Bila kita telah mengetahui tentang permainan Tebak Kata, saya akan menunjukkan penampakan permainan Tangga Berbaris. Namun, untuk permainan ini saya baru mencoba untuk materi prinsip dasar Islam. Hal ini karena cukup banyaknya var...

Ketika Kami Menantinya (Edisi Kabay)

Sudah lama tidak menulis lagi di blog. Kehidupan baru sebagai seorang istri membuat saya (agak) malas buka laptop. Bukan karena ada Farm Heroes di hp suami, melainkan segabreknya aktivitas lala lili yang harus dilakukan. Kalau sudah agak lelah ya jadi boboable alias gampang tidur. Pernikahan tanggal 6 September 2015 dihadiri oleh banyak teman dan tetangga. Alhamdulillah berjalan lancar. Hal yang paling menyenangkan dari pernikahan saat itu adalah hadirnya doa-doa dari orang-orang shalih dan shalihah yang in syaa Allah tulus diucapkan sehingga membawa berkah pada pernikahan kami. Sehari setelah pernikahan dengan berkemas seadanya, saya, ibu saya, suami beserta keluarganya bergegas berangkat ke Semarang dengan jalur udara via CGK. Perjalanan satu jam saya bersama ibu saya dan ibu mertua seru sekali. Dulu naik pesawat cuma bersama ibu, sekarang sudah ada ibu mertua. Sementara itu, suami, adik-adik, dan bapak, kerabat dengan total kami semua  7 orang duduk berpencar (padahal check...