Assalamu'alaykum teman-teman. Alhamdulillah insya Allah ini tahun pertama kita bisa silaturahmi tanpa "ngumpet-ngumpet" dari aturan ya. Hari Raya Idul Fitri kali ini kita bisa bertemu sanak saudara, orang tua, teman-teman yang mungkin selama pandemi kemarin hanya bisa bertemu lewat jejaring sosial maupun video call. Ditambah lagi, aturan bepergian juga dipermudah yaitu bisa bebas antigen dan PCR jika sudah booster vaksin ketiga. Yuk langsung ke faskes terdekat untuk booster, lumayan banget cuma beli tiket pesawat atau kereta apinya aja kan. Seperti masa-masa libur lebaran sebelum pandemi, biasanya teman-teman yang punya ART di rumah akan ada cuti khusus untuk ART-nya (yang semoga ngga ditambah drama ngga mau balik kerja). Kebayang ya bersih-bersih rumah, kalau baju masih bisa laundry self service yang sehari bisa langsung kering dan menghemat waktu. Kalau ART? ada sih ART musiman ya, tapi apakah bisa dipercaya? Daripada jadi overthinking yu...
Bismillah,
Akhirnya ada tulisan baru di blog
ini. Semoga debu-debu di blog yang udah lama tidak dibuka ini bisa langsung
tersingkir. Wuuussshhh... Kali ini, saya akan bercerita tentang proses toilet
training yang atas izin Allah sudah berhasil Kakak selesaikan dalam waktu
sekitar 2 pekan. Bagaimana rasanya menjalani prosesnya? Hmmm gitu lah, seperti
yang diceritakan mayoritas bunda-bunda kalua selama toilet training ini yaa kondisinya
tidak bisa kendalikan sepenuhnya. Namanya rasa mulas, keinginan untuk pipis menjadi
hal yang abstrak untuk anak yang baru lepas pospaknya. Berikut ini tips selama ajari anak toilet training ala saya:
1.
Berdoa pada Allah
supaya dimudahkan untuk menuntaskan fase ini. Ini poin penting ya, jangan
sampai kita berusaha sendiri tanpa minta pertolongan Allah.
“Allahumma
laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa” [artinya: Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau
buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki
pasti akan menjadi mudah].
sumber:
https://rumaysho.com/1182-doa-memohon-kemudahan.html
sumber:
https://rumaysho.com/1182-doa-memohon-kemudahan.html
2. Sediakan
fasilitas untuk mendukung fase ini. Saya hanya menyiapkan Potty Seat karena kebetulan
di rumah ini kami biasa pakai toilet duduk yang pastinya terasa besar untuk
dia. Potty seat yang saya pilih bukan yang bunyi-bunyian atau bentuk yang
aneh-aneh karena saya ingin dia merasakan pengalaman BAB dan BAK dengan
perlengkapan yang hampir mirip dengan aslinya. Teman-teman bisa menggunakan potty dengan dua jenis pilihan. Pertama, potty dengan tangga. Jenis yang ini memudahkan anak untuk naik turun toilet dengan mandiri sehingga membuatnya lebih percaya diri belajar untuk bisa BAB dan BAK sendiri.
Selain potty seat,
usahakan permudah anak untuk menyelesaikan tugas BAB dan BAKnya, misal lampu
kamar mandi yang selalu menyala jika kondisi ruangnya gelap jadi dia tidak
perlu susah payah di masa TT ini untuk menyalakan lampu. Sudah nahan pipis,
pakai angkat bangku untuk menyalakan lampu, yang ada dia ngompol lagi. Hehe.
Selanjutnya, sediakan ember berisi air dan gayung jika ada masalah dengan sistem
flush atau bila toilet kita toilet jongkok. Jadi, fasilitas dasar
seperti itu harus selalu siap di kamar mandi. Saya tidak memakaikan anak celana
khusus toilet training supaya anak bisa merasakan sensasi ngompol itu seperti
apa jadi dia mengetahui kalau dia ngompol celana dia basah, kaki dia basah,
lantai juga basah.
Ajari juga doa masuk kamar manndi dan keluar kamar mandi, penting untuk yang muslim ya :) dan ajari juga cara membersihkan kemaluan, menyiram bekas poop atau pipisnya. Jangan lupa untuk selalu cuci tangan sesudah menyelesaikan hajatnya.
3. Tanyakan
keinginan anak untuk ke toilet 30 menit sekali, kalau dia banyak minum mungkin
bisa lebih cepat dari itu. Perhatikan ritme mereka pipis setiap berapa lama. Biasanya
akan ada fase kelepasan pipis, nah itu diperhatikan waktunya untuk penanda
orang tua harus menawarkan ke toilet setiap berapa menit sekali. Untuk urusan BAB,
juga perhatikan ritmenya sebelum dia masuk lepas popok dulu. Missal sebelum
fase TT ini, anak-anak BAB tiap pagi, maka tiap pagi tanyakan apa perut mereka
sakit atau mulas.
4. Hindari
minum susu sebelum tidur. Ini salah satu kegagalan saya saat fase TT pada Kakak.
Saat itu sudah masuk hari ke-5 dan dia tidak ngompol saat tidur. Keesokannya sebelum
tidur, dia minum susu padahal sebelumnya sudah pipis di toilet. Akhirnya,
Qadarullah ngompol deh.. hehehe..
5. Pastikan
anak punya rutinitas pipis di toilet sebelum tidur dan bangunkan anak tiap
tengah malam missal pukul 23.30 atau 00.00 untuk pipis ke toilet. Kalau mereka tidak
mau bangun, gendong ajalah angkutt. Cusss..
6. Beri
alas tidur supaya ngompolnya tidak langsung merembes ke Kasur. Loh kan ada
sprei waterproof? Iya silakan bagi yang mau beli, tapi saya keburu bingung
sendiri sama merknya yg bagus apa dan ini untuk saya bukan sesuatu yang wajib karena ada pengganti yang
lain yaitu alas tidur misal kain bedong Kakak waktu bayi ditumpuk 2-3 lapis
atau sarung yang dilipat disekitar area anak tidur. Beri tanda area tidurnya
dengan guling supaya tidurnya tidak pindah-pindah dan membuat ngompol di semua
area Kasur.
Kurang
lebih itu hal yang saya lakukan selama fase TT Kakak. Jangan lupa untuk
berbesar hati kalau anak tidak sengaja ngompol saat sedang main. Puji anak saat dia berhasil pipis di
toilet dan ingatkan berkali-kali kalau pipis di toilet itu bagus. Jangan marahi kalau dia kelepasan tidak sengaja ngompol karena kalau dimarahi nanti dia malah semakin takut untuk melanjutkan prosesnya. Berikan istilah
pipis dan BAB yang jelas dan dimengerti oleh banyak orang. Misal BAK, kita
menyebutnya dengan pipis dan BAB disebut dengan Poop supaya saat mereka berada
di lingkungan selain dengan ibu bapaknya, orang lain bisa mengerti maksud si
anak sehingga dia tidak ngompol atau BAB di celananya. Oia, berbagi tugas juga
dengan suami dalam hal mengepel lantai atau membersihkan poopnya ya, biar tidak
stress sendirian..wkwkwkwk..
Mulai
pekan ke berapa Kakak bisa diajak jalan-jalan tanpa pospak? Kalau saya mulai
pekan kedua itu dia boleh keluar rumah misal mall atau ke tempat kondangan
teman bapaknya, tapi dengan syarat tetap bawa diapers untuk jaga-jaga kalau
toilet tidak bisa ditemukan atau dia sudah terlalu kebelet. Pastikan setiap mau
ke luar rumah, anak selalu diberikan waktu untuk pipis di rumah, juga setelah
bangun tidur ingatkan anak untuk pipis di kamar mandi. Jadi, urutan waktu untuk
pipisnya: bangun tidur, per 30 menit sekali atau sesuai dengan kebiasaan anak,
sebelum pergi ke luar rumah, setelah pulang berpergian, sebelum tidur, dan di
tengah malam.
Oia untuk mommies yang butuh buku bacaan untuk anak bisa cek ke akun instagram @shahan.id ya :)
Selamat
mencoba tipsnya dan semoga berhasil ya, Mommies. Terima kasih sudah mampir ke blog saya.
Komentar