Assalamu'alaykum teman-teman. Alhamdulillah insya Allah ini tahun pertama kita bisa silaturahmi tanpa "ngumpet-ngumpet" dari aturan ya. Hari Raya Idul Fitri kali ini kita bisa bertemu sanak saudara, orang tua, teman-teman yang mungkin selama pandemi kemarin hanya bisa bertemu lewat jejaring sosial maupun video call. Ditambah lagi, aturan bepergian juga dipermudah yaitu bisa bebas antigen dan PCR jika sudah booster vaksin ketiga. Yuk langsung ke faskes terdekat untuk booster, lumayan banget cuma beli tiket pesawat atau kereta apinya aja kan. Seperti masa-masa libur lebaran sebelum pandemi, biasanya teman-teman yang punya ART di rumah akan ada cuti khusus untuk ART-nya (yang semoga ngga ditambah drama ngga mau balik kerja). Kebayang ya bersih-bersih rumah, kalau baju masih bisa laundry self service yang sehari bisa langsung kering dan menghemat waktu. Kalau ART? ada sih ART musiman ya, tapi apakah bisa dipercaya? Daripada jadi overthinking yu...
Dear mom,
Aku kangen. Surat ini mungkin tidak akan pernah
terbaca olehmu karena aku tak ingin menambah kesedihan atau bebanmu di sana.
Mom, aku kini sedang Allah latih menjadi calon ibu. Baru beberapa bulan menjadi
seorang istri, pastinya kalah saing dengan para ibu sekaligus istri yang sudah
bertahun-tahun bahkan berpuluh-puluh tahun menyandang predikat tersebut. Aku
tidak tahu apakah bisa menjadi ibu sekaligus istri yang andal seperti engkau
ataupun ibu mertuaku atau ibu lainnya di luar sana yang bisa menangani semuanya
dengan baik dan terampil, but i’ll do my best. Dulu
aku belajar menulis dengan susah payah hingga akhirnya bisa menulis, kini aku
belajar menjadi seorang istri sekaligus ibu yang entah sampai kapan terus belajar hingga bisa sempurna di
hadapan keluargaku kelak. Doakan ya mom semoga aku bisa melalui proses panjang
ini dengan sabar dan tekun karena sungguh apa yang aku usahakan tak sebanding
dengan kerja keras dan segala kewajiban yang telah suamiku lakukan untukku.
Umur kandunganku kini masih sepuluh minggu, lelah sungguh di minggu awal harus
berulang kali ke wastafel atau kamar mandi hanya untuk memuntahkan makanan yang
entah kenapa susah tercerna. Di minggu ke-10 ini, alhamdulillah semuanya hampir
normal, hanya sesekali mual dan kembali
muntah. Begitu banyak pekerjaan rumah yang aku tinggalkan karena beberapa kali
sempat nyeri di malam hari ketika terlalu banyak beraktivitas pada pagi hari.
Ah, aku memang belum setangguh istri yang sesungguhnya. Engkau begitu khawatir
mengetahui bahwa aku sedang istirahat karena merasakan nyeri ketika kita bertelepon
ria. Pesanmu tak banyak, hanya, “Jangan cape-cape. Makan yang teratur biaya
dede bayinya dapat makanan.” Walaupun
aku tahu bahwa nyeri seperti itu adalah hal yang wajar, tetapi engkau tak
mengatakan, “Oh itu biasa, wajar,” seperti yang orang lain katakan. Berbeda
sungguh perlakuan ibu kandung dengan orang lain saat menghadapi anaknya sedang
merasa sakit. Dear mom, sungguh aku ingin bertemu denganmu kalau saja kandungan
ini sudah cukup umur untuk diajak perjalanan jauh, kalau saja aku sudah bisa lebih
kuat dibandingkan sekarang, kalau saja aku dapat tiket kereta yang murah untuk
menemuimu di sana karena aku tak ingin membebankan suamiku. Maafkan aku yang
sering lalai dalam memerhatikanmu karena aku berusaha mencukupi kebutuhan
suamiku dengan semampuku. Maafkan aku yang harus meninggalkanmu di masa yang
seharusnya seorang anak mendampingi orang tuanya atau setidaknya engkau ada
yang menjaga. Semoga engkau selalu dalam lindungan Allah. Aku tak dapat berbuat
banyak di sini untuk melindungimu, aku tak dapat menjagamu seperti engkau dulu
menjagaku. Sedikit memori masa kecil yang masih kuingat, tapi yang telah
kujalani hingga dewasa kini membuatku yakin bahwa engkau adalah cintaku yang
sesungguhnya. Aku mencintaimu dalam kejauhan, dalam doa yang kupanjatkan ketika
dalam kerinduan padamu. Semoga engkau selalu sehat sehingga bisa melihat dan
menemani tumbuh kembang cucu pertamamu wahai ibu.
Salam hormat untuk ibuku tercinta dari Semarang
Anakmu yang tak
mungkin mencintaimu dengan sempurna
Afri Wulandari
Setahun lalu saat kita pergi bersama
Komentar
maa syaaAlloh, baarokallahu fiyk Afri sholihah~
sambil update baca bbrp tulisan afri
.
semoga kita bisa ketemu lagi yaa, in syaaAlloh. kangen temen temen bepe,
maa syaaAlloh, baarokallahu fiyk Afri sholihah~
sambil update baca bbrp tulisan afri
.
semoga kita bisa ketemu lagi yaa, in syaaAlloh. kangen temen temen bepe,