Langsung ke konten utama

Tips Rumah Aman Terkendali Selama Silaturahmi Idul Fitri

Assalamu'alaykum teman-teman.       Alhamdulillah insya Allah ini tahun pertama kita bisa silaturahmi tanpa "ngumpet-ngumpet" dari aturan ya. Hari Raya Idul Fitri kali ini kita bisa bertemu sanak saudara, orang tua, teman-teman yang mungkin selama pandemi kemarin hanya bisa bertemu lewat jejaring sosial maupun video call. Ditambah lagi, aturan bepergian juga dipermudah yaitu bisa bebas antigen dan PCR jika sudah booster vaksin ketiga. Yuk langsung ke faskes terdekat untuk booster, lumayan banget cuma beli tiket pesawat atau kereta apinya aja kan.      Seperti masa-masa libur lebaran sebelum pandemi, biasanya teman-teman yang punya ART di rumah akan ada cuti khusus untuk ART-nya (yang semoga ngga ditambah drama ngga mau balik kerja). Kebayang ya bersih-bersih rumah, kalau baju masih bisa laundry self service yang sehari bisa langsung kering dan menghemat waktu. Kalau ART? ada sih ART musiman ya, tapi apakah bisa dipercaya? Daripada jadi overthinking yu...

Tulang Rusuk — yang Tak Ingin Terus —Bengkok



Sudah tergariskan dalam Islam bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok sebagaimana hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.Maka sikapilah para wanita dengan baik.” (HR. Bukhari Kitab an-Nikah No.5186)
Wanita yang dciptakan dari tulang rusuk yang bengkok itu ialah Hawa. Dari sebab itu, wanita secara turun-temurun mewarisi sifat kebengkokan tulang rusuk tersebut. Wanita makhluk yang kurang akal dan agama,
“Aku tidak melihat orang orang yang kurang akal dan kurang agama yang lebih bias menghilangkan akal laki laki yang teguh daripada salah seorang diantara kalian (para wanita).” (HR. Al Bukhari no 304 dan Muslim no. 80)
Hadits Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam yang disebutkan dalam ash shahihain dari hadits Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu. Makna “kurang akal” dalam sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam yakni bahwa persaksian dua wanita sebanding dengan persaksian seorang laki laki. Selanjutnya, makna “kurang agama” dalam sabda Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam  yaitu bahwa wanita itu kadang selama beberapa hari dan beberapa malam tidak shalat, yakni ketika sedang haidh dan nifas. Kekurangan ini merupakan ketetapan Allah pada kaum wanita sehingga wanita tidak berdosa dalam hal ini.[1]
 Wanita juga dikenal sebagai makhluk yang mengedepankan perasaan dibanding akal pikiran. Namun, beberapa keterbatasan tersebut tidak lantas membuat kedudukan wanita rendah di dalam agama Islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ditanya tentang siapakah di antara kedua orang tua yang harus dihormati terlebih dahulu, Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ibu” tiga kali, kemudian Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,  “Ayah” sebagaimana dalam hadits berikut.
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)[2]
Tabiat wanita yang tak sama dengan lelaki tentu menjadi pembeda dalam memperlakukannya. Tulang rusuk yang bengkok ini akan patah jika dipaksa untuk lurus. Seorang wanita yang memiliki kelebihan dan kekurangan dari sifatnya akan memberontak jika dipaksa untuk berubah. Namun, wanita yang dibiarkan dengan kekurangan sifatnya juga tidak akan mengubah apapun. Lelaki sebagai pemimpin tentu paham bahwa harus mengarahkan setiap yang ia pimpin untuk tetap berada di jalan Allah. Lelaki yang kelak menjadi suami harus dapat memahami ketidaksempurnaan sifat istrinya tersebut. Suami memiliki kewajiban yang cukup berat tatkala membina rumah tangga. Setiap istri pun pastinya juga ingin memberikan yang terbaik untuk rumah tangganya. Beribadah kepada Allah menjadi tujuan utama terpenting dalam pernikahan dan yang membuat pernikahan menjadi sakinah mawaddah wa rahmah.
Teruntuk para calon suami ataupun yang telah menjadi suami, engkau yang akan menjadi pemimpin dan yang akan menjadi pembimbing anggota keluargamu, mungkin ini sedikit bisikan hati wanita yang akan menjadi istrimu kelak:
Teruntuk engkau yang in syaa Allah akan menjadi pendampingku, aku bukanlah sosok yang sempurna. Maka, genapkanlah separuh agamaku dengan bersamamu dalam pernikahan yang Allah ridhoi. Kegenapan agama dalam diri ini semoga menjadi jalan memperbaiki kekurangan akhlakku. Sungguh aku sadar bahwa ketidaksempurnaan ini akan menyebabkan ketidaknyamanan dalam rumah tangga kita kelak. Ingatkanlah aku dengan baik ketika muncul tabiatku yang kau tidak berkenan terhadapnya. Ampunilah kekhilafanku. Aku terbiasa dengan kelembutan, maka nasihatilah dengan baik karena emosi dan suara tinggi hanya akan menyakiti hati kita. Tak akan selesai menjadi kebaikan bila setiap masalah diatasi dengan keangkuhan setiap hati. Keegoisan yang syaithan tebarkan dalam hati kita hanya akan membuat kita semakin menjauh dari kesakinahan keluarga.
Teruntuk engkau yang menginginkan kebaikan untukku, aku ridho terhadap segala upaya yang engkau lakukan agar kita bisa bersama hingga di Surga-Nya, agar menjadi yang shalihah di hadapan Allah dan di dalam rumah tangga kita. Maafkan keterbatasan akal pikiranku jika kelak aku khilaf hingga membuat hatimu enggan untuk menanggapiku. Diammu di hadapanku tentu membuat aku merasa bersalah. Maka, ampunilah jika kekuranganku membuatmu berkali-kali mengingatkanku. Semoga Allah memberikan kesabaran di dalam hatimu dan menjadikannya sebagai pahala di sisi Allah kelak. Tahukah engkau bahwa aku tidak hanya berdiam diri dalam penantian menuju pernikahan kita? Aku terus belajar ilmu agama, memasak, dan yang lainnya agar dapat menjadi lebih baik ketika bersamamu. Aku belajar di tengah kekhawatiranku sebagai seorang wanita. Aku khawatir segala yang kupersiapkan tak cukup banyak untuk membuatmu bahagia. Aku khawatir masih akan membuatmu kecewa. Namun, aku sadar bahwa kekhawatiran ini pasti akan muncul jika kita berharap pada manusia. Maka, aku meminta padamu untuk tak lelah berdoa kepada Allah agar aku istiqomah dalam beribadah dan menjadi yang shalihah.
Teruntuk engkau yang akan mengemban kewajiban yang berat, semoga kehadiranku tak memberatkan langkahmu menuju surga. Kewajibanmu tak hanya kepadaku, tetapi juga kepada Ibumu. Maafkanlah jika aku khilaf dan menginginkanmu bersamaku lebih lama. Aku, manusia yang tak akan sempurna akhlaknya, selalu berusaha untuk menjadi lebih baik di hadapan Allah. Perubahan ini sungguh tak mudah, maka hargailah setiap upaya yang aku lakukan untuk menjadi lebih baik. Sungguh, kebersamaan denganmu semoga menjadi yang memudahkanku menginjakkan kaki di dalam surga-Nya.
Teruntuk engkau yang tak pernah kutemui sebelumnya, ini merupakan awal pertemuan kita, mungkin akan ada hal yang tak kau sukai berkenaan dengan sifatku. Pahamilah, aku belum terbiasa hidup berbagi dengan lelaki sedekat engkau dan memiliki keluarga lain selain keluargaku selama ini. Ampunilah aku jika ada kata dan langkah yang tak berkenan di hatimu. Ampuni aku yang tak sengaja membuat hatimu terluka. Berikanlah maafmu kepadaku jika mungkin engkau hampir habis kesabaran karena lelah menasihatiku. Semoga Allah membalas kebaikanmu selama ini. Semoga Allah karuniakan sakinah mawaddah wa rahmah dalam rumah tangga kita.
Semoga kita bisa memahami satu sama lain karena menuntut kesempurnaan dari masing-masing pasangan merupakan ketidakmungkinan. Wallahu a'lam.
Awal malam di bawah langit Jakarta, 26 Rajab 1436 H / 14 Mei 2015



[1] http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/apa-makna-wanita-diciptakan-dari-tulang-rusuk-yang-paling-bengkok.html
[2] http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/ibumu-kemudian-ibumu-kemudian-ibumu.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ke Cibubur Naik Apa?

Cibubur, salah satu daerah yang dapat di Jakarta yang mempunyai daya tarik. Sepanjang Jalan Alternatif Cibubur saja pintu masuk perumahan mewah sudah berbaris rapi di kanan dan kiri jalan, contohnya: Cibubur Residence, Raffles Hills, Mahogany, Puri Sriwedari, Kota Wisata, dan Legenda Wisata. Banyaknya perumahan yang menjamur di sana juga membuat sarana vital lainnya mulai bermunculan. Sarana vital tersebut antara lain sekolah milik swasta, rumah sakit, pusat perbelanjaan, restoran berbagai macam rasa dan harga, serta sarana rekreasi seperti Taman Buah Mekarsari yang memang sudah ada sebelumnya dan water park atau kolam renang besar. Sarana tersebut dibuat tidak lain untuk memanjakan para penghuni perumahan tersebut serta warga Jakarta, Cikeas, Cileungsi, dan sekitarnya. Setidaknya mereka tak perlu ke pusat Jakarta untuk sekadar menikmati liburan.                 Banyaknya sarana vital yang berada di Ci...

Permainan Kecil Materi Bahasa Indonesia

Belajar materi bahasa Indonesia sering kali membuat mata siswa meredup voltnya. Satu faktornya yaitu materi yang berupa hafalan dan banyak istilah aneh di dalamnya. Saya selaku guru bahasa Indonesia masih berusaha untuk membuat penyajian materi tidak membosankan. Beberapa permainan ringan tercipta secara spontan yang tentu saja atas izin Allah. Permainan yang pernah dicoba yakni Tebak Kata (mirip hang man , tetapi tidak ada gambar orang yang digantung karena menurut saya terlalu kejam), Tangga Berbaris (mirip ul*r tangga, tetapi saya agak bermasalah dengan hewan melata itu maka saya ganti namanya), dan yang saat ini masih saya gunakan yaitu Cari Kata. Permainan kecil berkaitan bahasa Indonesia diharapkan dapat melatih kemampuan berpikir siswa. Bila kita telah mengetahui tentang permainan Tebak Kata, saya akan menunjukkan penampakan permainan Tangga Berbaris. Namun, untuk permainan ini saya baru mencoba untuk materi prinsip dasar Islam. Hal ini karena cukup banyaknya var...

Ketika Kami Menantinya (Edisi Kabay)

Sudah lama tidak menulis lagi di blog. Kehidupan baru sebagai seorang istri membuat saya (agak) malas buka laptop. Bukan karena ada Farm Heroes di hp suami, melainkan segabreknya aktivitas lala lili yang harus dilakukan. Kalau sudah agak lelah ya jadi boboable alias gampang tidur. Pernikahan tanggal 6 September 2015 dihadiri oleh banyak teman dan tetangga. Alhamdulillah berjalan lancar. Hal yang paling menyenangkan dari pernikahan saat itu adalah hadirnya doa-doa dari orang-orang shalih dan shalihah yang in syaa Allah tulus diucapkan sehingga membawa berkah pada pernikahan kami. Sehari setelah pernikahan dengan berkemas seadanya, saya, ibu saya, suami beserta keluarganya bergegas berangkat ke Semarang dengan jalur udara via CGK. Perjalanan satu jam saya bersama ibu saya dan ibu mertua seru sekali. Dulu naik pesawat cuma bersama ibu, sekarang sudah ada ibu mertua. Sementara itu, suami, adik-adik, dan bapak, kerabat dengan total kami semua  7 orang duduk berpencar (padahal check...